Baru saja aku dipahamkan tentang sesuatu di balik jingga pekat yg sering membuat orang berdecak kagum.
Sudah banyak yang bilang, jika langit mulai jingga di sore hari, maka pertanda besok akan panas garang.
Bukan tidak percaya, sering kali peringatan itu berakhir diperingatan saja, karena itu aku selalu suka fenomena alam ini. Ia begitu bersahabat dengan mata, dan lensa kamera, dan rasanya ia selalu membawa aura senyum lepas bagi mata - mata perasa.
Hari ini, aku paham. Tanah kelahiranku adalah suatu daerah berbeda. Bukit - bukitnya menutupi filosofi alam yang ditulis oleh pengecap asam garam dunia terdahaulu. Ia menenggelamkan arti jingga pekat yang sebenarnya.
Selamat datang kemarau panjang.
Selamat melihat daratan kering meronta.
Selamat menunggu kumandang takbir idul fitri tanpa hujan di subuhnya.
No comments:
Post a Comment
Thanks For Comment