(Sebuah pesan ku terima) And how could I say that it was too sad.
Ternyata itu kali terakhir aku kesana. Ia telah berhasil mewakili apa yang telah kubahui hingga caraku tegak hari ini.
Kau akan kami tinggal.
Dan saat aku pulang ternyata kau bukan tempat yang aku kunjungi, sama seperti jelang magrib saat kami bawakan bunga2 putih untuk ummahah.
Bagaimana dindingmu membatasi kami, hingga jika apa yang ada dibaliknya tak mampu kami dengar, keningmu berlipat empat menyuruh kami dibalik sini diam.
"diam !" pekikmu.
Aku mengingatnya.
Banyak yang katakan kau sempit, lalu apakah kau tak cukup lapang menerima masalahku, masalah dia, dan masalah - masalah mereka. Terimakasih untuk sudut - sudut yang ikut mendengarkan mimpi - mimpiku.