Adalah sebuah keputusan Sang Khaliq menjadikan sebatang padi untuk tumbuh di tepi pematang sawah, serta hidup terpisah dengan ribuan batang padi lainnya. Hidup sendiri dengan tubuh yang lebih tinggi mengakibatkan kuatnya tiupan angin sering menggoyahkan akarnya. Kadang ia ingin mencoba mengubah arah gradien angin agar ia tak tumbang olehnya. Namun setiap kali mencoba ia selalu gagal.
Hari ini, Sang padi mulai berfikir bahwa pada hakikatnya ia hanyalah sebatang padi yang di amanahkan untuk tumbuh di tempat yang lebih tinggi, dan selamanya tidak akan pernah mampu mengubah kuatnya arah gradien angin.
"Dan mengapa tidak aku kokohkan saja akar, batang, serta daunku? Karena sebatang padipun tetap tumbuh dengan rahmat-Nya. Aku bersyukur atas nafasku, karena apa yang tak dapat aku lihat telah mampu aku rasakan" hardiknya dalam hati.
Jadilah sebatang padi yang tumbuh di tepi pematang itu menjadi diri yang kokoh dan kuat, serta mampu untuk tsiqah bagi dirinya. Dan sekarang ia tak takut lagi dengan kuatnya tiupan angin ataupun kesendiriannya. Karena kekuatan yang dimilikinya adalah kekuatan luar yang biasa yang dibangun dari dalam diri yang kokoh.
"AKU BERSYUKUR ATAS NAFASKU, KARENA APA YANG TAK DAPAT AKU LIHAT TELAH MAMPU AKU RASAKAN"